Pisang Keju BarBar hingga Mi Bangladesh: 7 Makanan Viral yang Bikin Bogor Meledak Bogor, Jawa Barat - Kota Bogor kembali menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu surga kuliner di Indonesia. Pada bulan Februari 2025, berbagai makanan viral bermunculan di berbagai sudut kota, menyita perhatian masyarakat lokal hingga wisatawan luar daerah. Tren kuliner yang beredar luas di media sosial tidak hanya menghadirkan sensasi baru di lidah, tetapi juga turut menggairahkan sektor UMKM kuliner yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

Pisang Keju BarBar hingga Mi Bangladesh: 7 Makanan Viral yang Bikin Bogor Meledak

Bogor, Jawa Barat - Kota Bogor kembali menunjukkaneksistensinya sebagai salah satu surga kuliner di Indonesia. Pada bulan Februari 2025, berbagai makanan viral bermunculan di berbagai sudut kota, menyita perhatianmasyarakat lokal hingga wisatawan luar daerah. Tren kulineryang beredar luas di media sosial tidak hanya menghadirkansensasi baru di lidah, tetapi juga turut menggairahkan sektorUMKM kuliner yang menjadi tulang punggungperekonomian daerah.

Salah satu makanan yang menjadi perbincangan hangat di media sosial dan ramai diburu masyarakat adalah Pisang Keju BarBar. Jajanan ini menyajikan pisang goreng renyah denganporsi yang besar, ditaburi keju parut yang sangat melimpah, dan dilengkapi dengan aneka topping seperti cokelat leleh, susu kental manis, hingga biskuit yang dihancurkan. Rasanyayang manis dan gurih berpadu sempurna di mulut, membuatcemilan ini menjadi primadona di kalangan anak muda. Pisang Keju BarBar banyak dijajakan oleh pedagang kaki lima di berbagai lokasi strategis seperti kawasan Taman Kencana, Jalan Pajajaran, hingga sekitar Kampus IPB Dramaga.

Selain itu, momentum perayaan Imlek pada awal Februarijuga turut memperkaya tren makanan viral di kota hujan ini. Salah satu yang paling ramai dibicarakan adalah jajanankekinian yang dijual di Aeon Mall Sentul, Bogor, sepertijagung cheese tarik, kue mochi isi cokelat lumer, sertaberbagai hidangan yang menggabungkan cita rasa Asia modern. Promo dan dekorasi bernuansa Tahun Baru Imlek menambah daya tarik pengunjung, sehingga tak heran bilaantrean di beberapa gerai makanan ini mencapai belasanmeter.

Fenomena kuliner viral ini tidak hanya menyasar camilan, tetapi juga makanan berat yang dikenal luas dari luar daerah. Sebagai contoh, masyarakat Bogor sedang menggandrungi mi Bangladesh yang mulai banyak dijual di kaki lima maupunfood court pusat perbelanjaan. Cita rasa unik dari mi ini, yang memadukan bumbu khas Asia Selatan dan cara penyajianyang sederhana namun otentik, membuatnya cepat populer. Dalam satu porsi, mi disajikan dengan telur rebus, potongandaging, dan sambal pedas khas yang menggugah selera.

Bogor Food Festival 2025 yang digelar di Lippo Plaza Ekalokasari juga menjadi ajang unjuk gigi para pelaku kulineryang selama ini dikenal lewat media sosial. Meskipun festival ini berlangsung pada akhir April hingga awal Mei, geliatpersiapannya sudah terasa sejak Februari. Banyak pelakuusaha mulai memperkenalkan produk andalan mereka sejakawal tahun untuk menarik perhatian pengunjung dan memperkuat branding. Hidangan seperti coto Makassar, mi kocok Bandung, dan tahu gimbal Semarang mulai muncul di berbagai bazar lokal, menjelang puncak perhelatan festival tersebut.

Sementara itu, dari kategori makanan tradisional, Bubur Ayam Kampung Pandan Wangi turut mencuri perhatian masyarakat. Terletak di kawasan Pakuan Hill, bubur ayam ini memilikicita rasa khas yang sulit ditemukan di tempat lain. Menggunakan ayam kampung asli dan rempah-rempahtradisional, bubur ini disajikan dengan kuah kaldu kental yang gurih dan potongan cakwe serta telur rebus. Sajian ini menjadipilihan sarapan favorit banyak warga Bogor dan tidak jarangmembuat antrean panjang di pagi hari.

Dampak positif dari maraknya makanan viral ini terasa nyata, terutama bagi para pelaku UMKM kuliner. Penjualan yang meningkat pesat dalam waktu singkat menunjukkan kekuatanpromosi dari media sosial, sekaligus membuktikan bahwarasa, kreativitas, dan penyajian unik masih menjadi faktorutama yang membuat suatu hidangan bisa diterima luas oleh masyarakat. Pemkot Bogor pun menyambut baik tren ini dan mulai merancang program dukungan bagi UMKM kulinerlokal agar mampu bersaing secara sehat dan berkelanjutan.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa dunia kuliner Bogor tidakpernah kehabisan ide dan inovasi. Setiap momen, termasukbulan Februari yang diwarnai perayaan budaya dan semangatawal tahun, mampu melahirkan fenomena baru yang memperkaya khasanah kuliner daerah. Dengan sinergi antarapelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat, Bogor akan terusmenjadi kota yang tidak hanya indah karena alamnya, tetapijuga karena kelezatan rasa yang ditawarkan di setiapsudutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie Kocok Bogor: Sensasi Kikil Legit yang Bikin Nagih, Kuliner Ikonik Kota Hujan!

Tugu Kujang Bogor: Lebih dari Sekadar Ikon, Simbol Sejarah dan Identitas Kota Hujan

Jalan ke BMKG Puncak Amblas! Longsor Ancam Akses Warga sekitar!